Analisis Gaya Belajar Melalui Asesmen Diagnostik Non-Kognitif Untuk Merancang Pembelajaran Yang Berpihak Pada Peserta Didik Kelas Xi 5 SMAN 10 Semarang
Main Article Content
Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi gaya belajar melalui asesmen diagnostik non-kognitif untuk merancang pembelajaran yang berpihak pada peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila. Metode yang diterapkan yakni kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian kelas XI 5 SMAN 10 Semarang sejumlah 36 peserta didik. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menggambarkan kecenderungan gaya belajar peserta didik yang bervariatif. 47% peserta didik memiliki gaya belajar kinestetik, 33% visual, dan 20% auditori. Hasil ini menandakan bahwa sebagian besar peserta didik kelas XI 5 akan lebih mudah memahami sesuatu dengan objek yang tampak nyata atau praktik sebagai perantara dalam belajarnya. Melalui asesmen diagnostik non-kognitif gaya belajar ini dapat digunakan oleh guru sebagai dasar dalam merancang pembelajaran Pendidikan Pancasila yang berpihak pada peserta didik pada kelas 5 SMAN 10 Semarang.
Abidin, M., & Heri, R. (2019). A Diagnosis Of Difficulties In Answering Questions Of Circle Material On Junior High School Students. Jurnal Penelitian Dan Evaluasi Pendidikan, 23(2), 144–155. https://doi.org/http://doi.org/10.21831/pep.v23i2.16454
Alhafizh, N. (2022). Analisis Profil Gaya Belajar Peserta didik Untuk Pembelajaran Berdiferensiasi di SMP Negeri 23 Pekanbaru. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. 1(8), 1913-1922.
Hamzah. (2008). Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Hardani, dkk. (2020). Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif Yogyakarta: CV. Pustaka Ilmu Group Yogyakarta.
Hilman, I., Akmal, R., & Nugraha, F. (2023). Analisis gaya belajar peserta didik melalui assessment diagnostik non kognitif pada pembelajaran diferensiasi di sekolah dasar. Naturalistic: Jurnal Kajian dan Penelitian Pendidikan dan Pembelajaran, 8(1), 161-167.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. (2022). Modul Asesmen Diagnostik. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Mustari, M. (2022). Manajemen pendidikan di era merdeka belajar. Prodi S2 Studi Agama-Agama UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Nasution, S. W. (2022). Asesment kurikulum merdeka belajar di sekolah dasar. Prosiding Pendidikan Dasar, 1(1), 135-142.
Octaviani, R., & Sutriani, E. (2019). Analisis data dan pengecekan keabsahan data.
Purnawanto, A. T. (2022). Perencanakan pembelajaran bermakna dan asesmen Kurikulum Merdeka. Jurnal Pedagogy, 15(1), 75-94.
Rafiska, R., & Susanti, R. (2023). Analisis Profil Gaya Belajar Peserta Didik Sebagai Data Pembelajaran Berdiferensiasi Di Kelas Xii Sma Negeri 1 Palembang. Research and Development Journal of Education, 9(1), 474-482.
Saputri, F. I. (2016). Pengaruh Gaya Belajar Visual, Auditori, dan Kinestetik Terhadap Prestasi Bejajar Peserta didik. Jurnal Prima Edukasia, 3(01), 25-36.
Suryadi, A., & Husna, S. (2022). A Macro Diagnostic Assessment As A Preparation Of Kurikulum Merdeka Implementation In Mtsn 28 Jakarta Asesmen Diagnostik Makro Persiapan Penerapan Kurikulum Merdeka MTsN 28 Jakarta. Journal of Education, Administration, Training, and Religion, 3(2), 74–89.
Tomlinson, C. A. (2017). How to differentiate instruction in academically diverse classrooms. ASCD
Wahyuni, Y . (2017). Identifikasi Gaya Belajar (Visual, Auditorial, Kinestetik) Mahapeserta didik Pendidikan Matematika Universitas Bung Hatta. JPPM, 10(2).