Mie kering adalah jenis produk mie yang mengalami penurunan kadar air karena adanya proses pengukusan dan pengeringan hingga 8-10%. Mie kering mengandung protein masih tergolong rendah yang diperoleh dari sebagian besar yaitu protein nabati sebanyak 8,51%. Karena itu penambahan bahan lain berupa ikan sebagai sumber protein hewani untuk meningkatkan kandungan protein pada mie kering. Salah satu hasil laut, Ikan Jenggelek (Rachycentron Canadum )merupakan ikan tinggi akan protein, vitamin, serta mineral seperti vitamin yang terkandung didalamnya yaitu vitamin B kompleks, vitamin D, zat besi, kalsium, dan zinc. Selain itu ikan jenggelek memiliki kandungan yang khas yaitu tinggi akan Omega-3 pada lemak tak jenuh. Mie kering dengan tambahan ikan jenggelek diharapkan mampu meningkatkan kandungan gizi. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan konsentrasi ikan jenggelek (100g, 200g, 300g, 400g, 500g). Hasil uji organoleptik yang paling disukai adalah perlakuan A2 dengan kadar protein 8,89% dan kadar lemak 1,10%